tlah kubuat seribu puisi untukmu
hanya untuk kau tahu tentang rasaku
untaian kata usang dimakan waktu
seperti menepuk angin kemarau

ge'tengan
banyak kisah
tentang khianat juga cinta

bila tiba waktunya kelak,...
purnama tak perlu lagi berbisik lewat awan

kejora,......
dalam harap doaku
kau adalah tulang rusukku

maaf ,..melukismu dalam kabut
tanpa kau tahu
bukan maksudku
aku hanya pemuja kejora
dan berusaha tuk menggapaimu
walau jauh

Badai,......
Hinggapiku dalam hasrat
Taktentu arah.
Dimanakah kau "kejora"?...
Kumencarimu dalam rinai penuh beku

kejora,...
aku tahu mendung dihadapanku
tapi biarlah aku diterpa badai
aku tak perlu menyesal

Aku mengenalmu lewat hati
Bukan lewat mata
Aku bersahabat denganmu
Karena perasaan
Bukan karena pikiran

Agar kau tahu…..
Aku menyayangimu dengan jiwa,
Bukan dengan kata-kata

.
..
...
....
.....
......
.......
maaf hanya ada titik
kehabisan kata

apa yang hendak kutulis,...
kau telah mencuri semua kata
hingga susah bagiku merangkai,.............?

kau yang hadir,..bukan tanpa alasan
"mendewasakanku dalam sabar"

kau bisa mendapatkan seribu
ataupun sejuta
tapi belum tentu yang kau peroleh itu "tulus"

banyak yang hatinya galau karena rasanya,
ada yang ditinggalkan
ada yang diduakan
ada yang diabaikan
ada yang bertepuk sebelah tangan
jika mereka bertanya padaku, maka aku akan mengatakan pada mereka yang galau hatinya
"BERSYUKURLAH KAMU KARENA KAMU MEMPUNYAI RASA
JANGANLAH MERASA KEHILANGAN KARENA SESUNGGUHNYA MEREKA ITULAH YANG SEBENARNYA KEHILANGAN. MEREKA KEHILANGAN SESEORANG YANG BETUL-BETUL MENYAYANGINYA DALAM TULUS"

banyak yang mengatakan jangan jadi pengecut
tapi tidak semua pertanyaan harus diucapkan lewat kata
tidak juga semua pertanyaan mesti dijawab dengan kata
banyak kata di dunia ini yang tak berupa kata
maaf,..aku hanya puisi yang berusaha merangkai kata

ingin kutulis seribu puisi
tentang indah sudut matamu
tentang indah manis senyummu
tentang anggun budi pekertimu
jangan menyalahkanku untuk itu
karena aku manusia bukan dewa

bisu

setiap pena pada kertas
setiap kuas pada kanfas
semuanya berbicara tentang hati
rahasia yang tak terucapkan lewat kata
tapi sarat akan makna

PROSA NARSISI JIWA

jaring keraguan
akan menjerat kita hingga kita diam di tempat lapuk dimakan usia